Tarsisius Day - Temu Misdinar Separoki Pringsewu

Tarsisius Day - Temu Misdinar Separoki Pringsewu

 

Minggu (11/8), Paroki Santo Yusup Pringsewu baru saja mengadakan Temu Misdinar Se-Paroki Pringsewu atau yang biasa dikenal dengan Tarsisius Day. Acara yang dikhususkan untuk misdinar ini, mengangkat tema  “Melayani Setulus Hati” dengan harapan misdinar dapat melayani Tuhan dengan tulus, sepenuh hati, dan tanpa pamrih seperti halnya Santo Tarsisius.

 

Kegiatan tahun ini bertempat di Stasi Padang Bulan, yang dihadiri oleh kurang lebih 250 misdinar, pendamping, dan umat sekitar. Serangkaian acara telah dilalui dengan gembira seperti animasi, materi yang bertabur dengan banyak hadiah, Misa, hingga makan bersama.

 

 

Materi yang disampaikan oleh Suster Hendrika mengajak misdinar untuk merefleksikan beberapa hal, diantaranya :

  1. Rela dan Tulus hati menjadi putra putri altar seperti halnya Santo Tarsisius yang bersedia membawakan Sakramen Maha Kudus ke Katekombe.
  2.  Semangat melayani tanpa pamrih dan siap mengambil resiko.
  3.  Rela berkorban untuk mempertahankan Sakramen Maha Kudus. 

 

Di zaman modern ini, kita dapat meneladani Santo Carlo Acutis sebagai Santo Pelindung Internet yang selalu mewartakan Mukjizat-Mukjizat Ekaristi dalam artikel yang dibuatnya. Santo Carlo menjadi relevan bagi kita di zaman yang serba modern ini, dimana setiap orang pasti memiliki gadget dirumahnya. Kita bisa mewartakan kabar gembira melalui media sosial yang dimiliki. 

 

 

Adanya pertemuan ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar anggota misdinar di Paroki Santo Yusup Pringsewu. Selain itu misdinar juga diharapkan lebih mengenal Santo Tarsisius sebagai pelindung misdinar dan mampu menumbuhkan semangat spiritualitasnya dalam pelayanan.

 

Tentunya seorang misdinar harus mampu menjadi teladan yang baik bagi umat dan memiliki kepekaan terhadap keinginan pastor dan umat, sebab seorang misdinar memiliki tugas penting dalam perayaan liturgi gereja. Maka dari itu, misdinar dibekali dengan pengetahuan dasar mengenai alat-alat liturgi dan cara memperlakukannnya dengan baik.


Tidak ada komentar: