Proficiat untuk Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC., sebagai Ketua KWI periode 2022-2025.

Proficiat untuk Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC., sebagai Ketua KWI periode 2022-2025.

 


Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. (lahir 14 Februari 1968) adalah Uskup Keuskupan Bandung, melanjutkan kepemimpinan Mgr. Johannes Pujasumarta yang ditunjuk sebagai Uskup Agung Semarang dan kekosongan tahta diisi oleh Administrator Apostolik Mgr. Ignatius Suharyo. Ia terpilih menjadi Uskup Bandung pada 3 Juni 2014, dan ditahbiskan menjadi Uskup pada 25 Agustus 2014.

 

Latar belakang

Mgr. Bunjamin lahir di Kota Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 14 Februari 1968. Pada masa kecilnya ia mendapat julukan beke, suatu kata berbahasa Sunda yang berarti pendek, karena postur tubuhnya yang lebih kecil daripada teman-temannya. Ia besar di Paroki Santa Odilia, Cicadas yang juga masuk dalam wilayah Keuskupan Bandung. Ia sempat menjadi anggota misdinar dan Legio Maria di paroki tersebut.

 

Pendidikan dan karya

Mgr. Anton mulai menjalani studinya di Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 1984. Ia memilih moto yang menjadi penyemangat panggilannya, Ubi Ego Sum Ibi Deo Servio (Di Mana pun Saya Berada, Saya Akan Mengabdi Tuhan). Ia sempat juga menjadi bidel angkatan dan bidel umum (sejenis Ketua OSIS) di sana periode Juli 1986 sampai dengan Juli 1987.Ia kemudian melanjutkan studi di seminari tinggi, dan bergabung dengan Ordo Salib Suci (OSC).Ia kemudian menjalani studi S1 di Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

 

 

Kapel Santa Helena dalam Kompleks Pratista, lokasi tahbisan diakon Mgr. Anton.

Ia mengucapkan kaulnya sebagai imam religius untuk tarekat Ordo Salib Suci (OSC) pada tanggal 28 Agustus 1994. Bunjamin ditahbiskan menjadi diakon di Kapel Santa Helena, Pratista, Bandung pada 31 Januari 1996. Ia kemudian menjalani tahun pastoral sebagai diakon selama 6 bulan. Ia menerima tahbisan imamat pada 26 Juni 1996 di Gereja Santo Laurentius, Bandung.  Ia ditahbiskan oleh Uskup Bandung saat itu, Mgr. Alexander Djajasiswaja bersama 3 orang imam OSC lainnya, yakni R.P. Laurentius Tarpin, O.S.C, R.P. Basilius Hendra Kimawan, O.S.C., dan R.P. Yohanes Berchmans Rosaryanto, O.S.C.

 

Selama kariernya, Mgr. Anton tidak pernah menjadi pastor paroki. Setelah menerima tahbisan imamat, ia menjadi pastor pembantu selama tiga bulan di Paroki Kristus Sang Penabur sampai keberangkatannya untuk studi. Ia diutus melanjutkan studi S2 dilakukannya di Universitas Katolik Leuven, Leuven, Belgia sejak tahun 1996 hingga 1999 dalam bidang filsafat. Dari studi tersebut, ia mendapat gelar Lisensiat dan kembali ke Indonesia untuk mengajar di Universitas Katolik Parahyangan, hingga tahun 2003.

Selama kariernya sebagai imam, ia pernah ditugaskan di Keuskupan Agats dan menjadi Pastor Mahasiswa Keuskupan Bandung periode 1999–2001.

Pada tahun 2003, Mgr. Anton mendapat perutusan untuk mendalami ilmu filsafat di Universitas Kepausan Lateran, Roma dan menyelesaikannya pada tahun 2007. Sekembalinya ke Indonesia, ia kembali mengajar di Universitas Katolik Parahyangan dengan tugas tambahan sebagai Wakil Provinsial OSC Indonesia untuk periode 2007–2010.

Pada Kapitel OSC Provinsi Sang Kristus Indonesia yang dilaksanakan pada 5–9 Juli 2010, Mgr. Anton terpilih menjadi Provinsial Ordo Salib Suci Provinsi Sang Kristus Indonesia untuk masa bakti 2010–2013.

Mgr. Anton juga menjadi Sekretaris sekaligus Direktur Eksekutif Yayasan Salib Suci yang mengurus sejumlah sekolah Katolik di wilayah Keuskupan Bandung.Di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan, Mgr. Anton juga menjadi dosen tetap di Fakultas Filsafat, dan pernah memimpin Pusat Kajian Humaniora Unpar (kini Lembaga Pengembangan Humaniora Unpar).Di Yayasan Unpar, Mgr. Anton pernah menjadi sekretaris pengurus dan terakhir menjadi Anggota Pembina dalam kapasitasnya sebagai Provinsial OSC. Di Keuskupan Bandung, ia dipercaya sebagai Sekretaris FORPITU (Forum Pimpinan Tarekat dan UNIO) Keuskupan Bandung, anggota Dewan Konsultores dan Dewan Pastoral Keuskupan Bandung.

Pada Kapitel OSC 15–19 Juli 2013, Mgr. Anton kembali terpiih menjadi Provinsial OSC Provinsi Sang Kristus Indonesia untuk masa bakti 2013–2016.

 

Karya sebagai uskup

Lambang Uskup Mgr. Antonius Subianto Bunjamin.


Mgr. Anton memasuki Gereja Katedral Bandung dalam misa pontifikal pertama setelah ditahbiskan menjadi Uskup Bandung.

Pada tanggal 3 Juni 2014 pukul 12.00 waktu Roma (pukul 17.00 UTC+7), Paus Fransiskus mengumumkan terpilihnya Mgr. Anton menjadi Uskup Keuskupan Bandung.Hal ini mematahkan isu yang menyatakan ia akan memperkuat pada tingkat Generalat Ordo Salib Suci demi membantu gubernatio internal Salib Suci dan menjadi Magister General OSC.

Secara keseluruhan, lambang Uskup menceritakan Perjamuan Malam Terakhir, dengan menjadikan semangat Ekaristi yang merupakan sumber dan puncak hidup Kristiani, sebagai jiwa tugas penggembalaan Uskup Bandung di tanah Parahyangan. Ia menerima tahbisan episkopal pada tanggal 25 Agustus 2014 bertempat di Sasana Budaya Ganesha milik Institut Teknologi Bandung, Bandung, yang dimulai pukul 17.00 WIB.Bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama adalah Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta yang juga sebelumnya menjabat Administrator Apostolik Keuskupan Bandung, dan Uskup Ko-konsekrator adalah Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. dan Mgr. Johannes Pujasumarta, Uskup Agung Semarang. Satu hari sebelum upacara penahbisan, berlangsung ibadat salve yang dipimpin oleh Nuncio Apostolik untuk Indonesia, Antonio Guido Filipazzi.Misa Pontifikal pertama Mgr. Anton dilaksanakan di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung pada 31 Agustus 2014.

Keuskupan Bandung telah melaksanakan dua sinode selama kepempimpinan Mgr. Anton, termasuk Sinode Keuskupan tahun 2015 dengan tema "Sehati Sejiwa Berbagi Sukacita" (bahasa Sunda: Sarasa Sasukma Ngawedar Atma Guligah)dan Sinode Orang Muda Katolik tahun 2016. Mgr. Anton juga menetapkan tahun 2016 sampai 2018 menjadi Tahun Keluarga.

Pada tahun 2015, Mgr. Anton terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia. Pada 10 Agustus 2017, Mgr. Anton ditunjuk menjadi Visitor Apostolik bagi Keuskupan Ruteng, dengan tugas untuk menyelidiki beberapa persoalan di Keuskupan Ruteng.

Dalam pentahbisan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. sebagai Uskup Malang, Mgr. Anton bertindak sebagai Pentahbis Pendamping bersama Uskup Surabaya, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono. Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo menjadi Pentahbis Utama.

Bersama dengan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O. Carm., Uskup Malang, Mgr. Anton kembali bertindak sebagai Pentahbis Pendamping bagi Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai Uskup Agung Semarang. Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta bertindak sebagai Pentahbis Utama.

Menjelang penahbisan Mgr. Paulinus Yan Olla, M.S.F. sebagai Uskup Tanjung Selor, Mgr. Anton memimpin ibadat salve yang bertempat di Gereja Katedral Tanjung Selor pada 4 Mei 2018. Mgr. Anton kembali memimpin ibadat salve, yakni dalam rangka penahbisan Mgr. Christophorus Tri Harsono sebagai Uskup Purwokerto pada 15 Oktober 2018.

 

Pada 27 Juli 2019, bersamaan dengan pembebasan tugas Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C. sebagai Uskup Agung Merauke yang sedang mengikuti masa ongoing formation dan sekaligus pengangkatan Mgr. John Philip Saklil selaku Uskup Timika sebagai Administrator Apostolik sede plena Keuskupan Agung Merauke, ia kembali ditunjuk sebagai Visitor Apostolik bagi Keuskupan Agung Merauke untuk menyelidiki beberapa persoalan yang terjadi di Keuskupan Agung Merauke.

Mgr. Anton kembali menjadi pemimpin Ibadat Sore/ Salve Agung menjelang pentahbisan Uskup Sibolga yang baru Mgr. Fransiskus Tuaman Sinaga. Ibadat Sore/ Salve Agung ini digelar di Gereja Katedral Sibolga, Gereja St. Theresia Liseux. Salve Agung digelar pada tanggal 28 Juli 2021.

Menjelang acara tahbisan Mgr. Vitus Rubianto Solichin, S.X. sebagai Uskup Padang, Mgr. Anton kembali menjadi pemimpin Ibadat Salve yang digelar di Gereja Katedral Padang pada tanggal 6 Oktober 2021.

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Antonius_Subianto_Bunjamin#:~:text=Mgr.%20Antonius%20Subianto%20Bunjamin%2C%20O.S.C.,Administrator%20Apostolik%20Mgr.%20Ignatius%20Suharyo.


Tidak ada komentar: